Training AppSheet atau Latihan ini lebih kepada melihat secara keseluruhan, kita bisa gunakan training material yang sudah di develop oleh Appsheet ataupun dengan cara lain. Pada intinya, apabila kita sudah lebih paham mengenai kemampuan apa saja yang bisa di lakukan oleh AppSheet, maka akan lebih mudah membayangkan pada saat kita membuat aplikasi sendiri.
Pada dasarnya App Builder dengan basis No-Code memiliki persamaan pada setiap editor yang dimiliki, hanya tata letak, cara dan pengoprasianya saja yang berbeda. Dengan adanya platform App Builder berbasis No-Code sangat memungkinkan bagi setiap orang untuk membuat moblie atau desktop aplikasi sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau kebutuhan lainya.
Jalan menuju puncak kadang terjal dan berliku. Tapi kita bisa atasi dengan melakukan pendakian secara bertahap.
Dengan Mempelajari beberapa expression yang sering digunakan, maka training Appsheet (yang apabila anda mengikuti dari latihan pertama), seharusnya sudah cukup dan bisa mulai membuat aplikasi sendiri, termasuk juga sudah cukup banyak aplikasi yang di copy atau di buat selama proses belajar Appsheet ini.
Tidak lama lagi, Appsheet akan bisa di kuasai dan bisa di gunakan untuk membuat aplikasi yang membantu kita sehari-hari sebagai seorang Citizen Developer Indonesia.
Membuat logika aplikasi bisa dilakukan dengan penerapan bahasa sehari-hari, apa yang kita inginkan dan bagaimana aplikasi akan berfungsi. Memberikan logika dengan penerapan terminologi yang di bahas disini akan membuat aplikasi menjadi hidup dan digunakan oleh orang lain sesuai dengan keinginan dari app creator.
Appsheet Editor dan Emulator adalah salah satu kunci untuk dapat menguasai appsheet. Dan apabila kita bisa mengusai ini, maka sebenarnya, hampir semua no-code platform menggunakan typical interface dan kita harus bisa familiar dengan itu.
Pengaturan data semenjak awal, sangat di sarankan karena itu akan memudahkan kita apabila kita ingin menambah fungsi di aplikasi Appsheet yang kita buat sebagai Latihan-1 ini. Apabila langkah-langkah diatas di ikuti, maka hal yang sama bisa di terapkan untuk kasus lain - kasus apapun yang melibatkan pengambilan data dan analisa data. Kita bisa buatkan secara otomatis dan bersifat database, sehingga semua pengguna akan memiliki database yang sama. Tidak akan ada keraguan mengenai apa yang di tampilkan karena semua orang bisa melihat langsung secara live dan data bisa di access kapan saja.
Belajar Appsheet bisa di lakukan dengan Latihan-1 ini, Citizen Developer Indonesia apabila menginginkan untuk dapat menguasai Appsheet sebaiknya melakukan langkah yang di berikan dan lakukan hal yang sama untuk kasus lainnya.
Ini adalah bagaimana cara Appsheet Indonesia membuat aplikasi yang membantu.
Dengan mempelajari aplikasi ini dapat memahami dasar-dasar penggunaan Appsheet termasuk mengenai relational-database. Pemahaman tersebut bisa digunakan untuk keperluan otomasi apa saja, tidak terbatas hanya untuk yang sederhana, termasuk juga bisa digunakan untuk keperluan otomasi di perusahaan. Semoga bermanfaat untuk pengembangan Appsheet Indonesia.
Dengan contoh formula sederhana untuk membuat parameter yang diinginkan, kita dengan mudah melakukan penyesuaian terhadap sistem aplikasi sesuai dengan peraturan perusahaan masing-masing. Dengan itu, kita telah belajar penerapan Appsheet Indonesia.
Pengurangan kegiatan yang dilakukan berulang, dapat menghemat waktu sehingga HR bisa melakukan tugas dan fungsi lainya untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal yang seperti ini yang menjadi sasaran dari Appsheet Indonesia kami.
Dengan adanya aplikasi stationery tracking, general admission dapat melakukan kontrol terhadap persediaan ATK yang dimiliki. Adanya fitur reminder berupa email dan notifikasi membantu untuk menginformasikan jumlah persediaan ATK. Sehingga permasalahan habisnya persediaan ATK dapat dicegah. Ini merupakan salah satu contoh mendasar terkait dengan perhitungan jumlah barang, yang bisa di kembangkan terhadap barang lainnya dan bukan hanya ATK. Termasuk untuk material gudang dan lainnya sebagai bagian dari Appsheet Indonesia yang sedang kami kembangkan.
Both No-code or No Code is actually (in my opinion) representing the desire to enable more people to learn to produce something without having to go through of long process of learning. Both is actually similar and we can say that the code is not ours, it is someone else code. Similar to server-less terminology, which is someone else servers.
In the industry there are many major players who promote this movement, and We are just one of that many who uses no code to help delivering our need-faster.
There are risks involved, and we just have to learn to overcome them. Most of the write-apps here will be no-code, some will be less-code. And perhaps, in the future, when we are ready, we can share bit of peaces what we know about coding.